Ringkasan materi
KINGDOM
MONERA
Ciri Umum Monera
§ Prokariotik (inti tidak sejati), artinya tidak memiliki membrane inti sel
§ Memiliki dinding sel
§ Pada umumnya bersel setu/uniseluler
Kingdom Monera terdiri dari : Archaebacteria, Eubackteria, Cyanobacteria
A. Archaebacteria
Ciri
:
–
Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, namun mengandung lipopolisakarida
–
Merupakan organisme yang mampu hidup
dilingkungan ekstrem
–
Reproduksi dengan cara pembelahan
biner, pembelahan berganda, pembentukan tunas, dan fragmentasI
Berdasarkan metabolisme dan ekologinya, Archaebacteria digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Metanogen
§ dapat
membentuk gas metana (CH4)
§ Tidak
memerluka oksigen bebas dan dapat menyusun makanannya sendiri dengan sumber energy
kimia.
§ hidup
di lumpur rawa dan tempat-tempat yang kandungan oksigennya rendah.
§ Contohnya
Methanococcus, Methanobacterium, dan Methanomonas, Ruminococcus albus
§ Kelompok
metanogen berperan sebagai decomposer
2. Halofilik (halofili ekstrem)
§ hidup di lingkungan berkadar garam tinggi seperti di danau air asin dan Laut Mati
3. Termoasidofilik (termofili ekstrem)
§ Hidup
di lingkungan bersuhu tinggi dan bersifat asam
Manfaat Archaebacteria
Manfaat
Archaebacteria bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut.
a. Menghasilkan enzim yang dapat dicampurkan pada detergen untuk meningkatkan kemampuan detergen pada suhu dan pH yang tinggi.
b.
Dapat digunakan untuk mengatasi pencemaran, misalnya menguraikan tumpahan minyak
di laut.
c.
Dapat digunakan untuk menghasilkan biogas sebagai sumber energi alternatif.
d.
Menghasilkan enzim yang dapat mengubah pati jagung menjadi dekstrin dalam industri
makanan
B. Eubackteria
Eubacteria
disebut juga dengan bakteri atau bacteria. Eubacteria berasal dari
bahasa
Yunani,
yaitu eu yang berarti sejati atau sebenarnya. Adapun bakteri berasal
dari kata
bakterion
yang artinya batang kecil.
Ciri-Ciri Bakteri
· Merupakan organisme mikroskopik dengan diameter 0,5 – 1 mikron dan panjangnya 1 – 20 mikron.
· Memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan.
· Pada bakteri-bakteri tertentu, terutama bakteri yang bersifat patogen, bagian terluar dari tubuhnya dilindungi oleh kapsul. Kapsul ini terbentuk dari lendir yan disekresikan sendiri oleh bakteri.
· Memiliki inti sel tetapi tidak memiliki membran intisel atau bersifat prokariotik.
· Memiliki DNA berbentuk sirkuler yang disebut plasmid.
· Pada kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri dapat membentuk endospore yang berfungsi melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam.
· Ada yang memiliki flagela sebagai alat gerak dan ada juga yang tidak memiliki flagela.
· Umumnya berkembang biak secara vegetatif.
· Umumnya tidak berklorofil
Struktur Sel Bakteri
1. Kapsul atau lapisan lender
Kapsul atau
lapisan lendir merupakan lapisan terluar dari tubuh bakteri yang
berfungsi sebagai
pelindung, menjaga sel dari kekeringan, atau membantu
pelekatan sel
bakteri pada sel lain (substrat). Kapsul atau lapisan lendir disekresikan
oleh bakteri.
a.
Kapsul, jika berupa lapisan pelindung
yang tebal. Biasanya kapsul dimiliki oleh bakteri-bakteri patogen. Kapsul
tersusun dari bahan glikoprotein. Bagi bakteri patogen, kapsul berfungsi
melindungi bakteri dari sistem antibodi yang dikeluarkan oleh sel tubuh inang.
b.
Lapisan lendir, jika berupa lapisan pelindung
yang tipis. Biasanya lapisan lender dimiliki oleh bakteri-bakteri saprofit.
Lapisan lendir tersusun dari bahan air dan polisakarida.
2. Dinding sel
§ tersusun dari bahan peptidoglikan,yaitu gabungan antara
protein dan polisakarida.
§ Fungsi peptidoglikan adalah untuk mempertahankan bentuk sel
bakteri, melindungi sel, dan menjaga sel agar tidak mudah pecah jika berada di
lingkungan yang hipotonis.
3. Membran sel
§ merupakan lapisan pelindung yang tersusun dari bahan protein dan fosfolipid.
§ Membran sel bersifat selektif permeabel, yaitu hanya dapat
dilewati oleh zat-zat tertentu
§ Fungsi membran sel adalah membungkus sitoplasma, tempat pembentukan
mesosom, dan mengatur pertukaran zat di dalam dan di luar sel.
4. Mesosom
§ merupakan organel yang berasal dari penonjolan membran sel ke arah
sitoplasma.
§ Fungsi mesosom adalah menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru
saat pembelahan sel, dan menerima DNA saat konjugasi.
5. Sitoplasma
§ merupakan cairan koloid yang mengandung molekul-molekul organik, garam-garam
mineral, DNA, klorosom, dan ribosom.
§ Fungsi sitoplasma adalah sebagai tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi metabolisme sel.
6. DNA
§ DNA merupakan materi genetik
di dalam sel bakteri. Terdapat dua macam DNA pada bakteri, yaitu DNA kromosom
dan DNA non kromosom (plasmid).
1.) DNA kromosom berfungsi menentukan sebagian sifat-sifat metabolism
bakteri. Pada bakteri, DNA kromosom berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul
seperti serat kusut atau disebut region nukleoid.
2.) Plasmid merupakan DNA nonkromosom yang berbentuk sirkuler dan
berukuran lebih kecil dibandingkan dengan DNA kromosom. Plasmid dapat
bereplikasi tanpa kontrol DNA kromosom dan dapat dengan mudah ditransfer ke sel
bakteri lainnya saat terjadi konjugasi.
Fungsi
plasmid adalah menentukan sifatsifat tertentu, seperti sifat patogen, sifat
fertilitas, atau sifat kekebalan terhadap
antibiotik.
7. Ribosom
§ merupakan organel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom
tersebar di dalam sitoplasma
8. Granula cadangan makanan
§ merupakan
butiran-butiran berisi cadangan makanan atau
senyawa-senyawa lain yang dihasilkan oleh bakteri. Contohnya, Thiospirillum yang
menghasilkan butiran-butiran belerang.
9. Vakuola gas
§ merupakan organel yang berfungsi membantu sel-sel bakteri mengapung di permukaan air. Vakuola gas hanya terdapat pada bakteri fotosintetik.
10. Klorosom
§ merupakan
struktur lipatan di bawah membran sel yang berisi klorofil dan pigmen
fotosintetik lainnya. Klorosom hanya terdapat pada bakteri fotosintetik seperti
Chlorobium.
11. Flagela
§ merupakan
alat gerak pada bakteri yang tersusun dari senyawa protein dan terdapat di
dinding sel.
12. Pilus atau fimbriae
§ merupakan
rambut-rambut yang berdiameter lebih kecil, lebih kaku, dan lebih pendek
daripada flagela. Pilus atau fimbriae terletak di sekitar dinding sel. Fungsi pilus atau fimbriae adalah
sebagai berikut.
o
Membantu bakteri menempel pada media
tempat hidupnya.
o
Melekatkan diri dengan sel bakteri
lainnya sehingga terjadi transfer DNA saatproses konjugasi. Pilus untuk
konjugasi disebut pilus seks.
Pengelompokan Bakteri
1. Berdasarkan bentuk selnya
a.
Coccus/Kokus /
bakteri bentuk bulat
1)
Monokokus merupakan bentuk bulat tunggal atau satu-satu. Contohnya,Chlamydia
trachomatis (penyebab
penyakit mata trakoma) dan Chlamydia pneumoniae (penyebab infeksi saluran pernapasan).
2)
Diplokokus merupakan bentuk bulat bergandengan dua-dua. Contohnya,
Neisseria gonorrhoeae (penyebab
penyakit kencing nanah).
3)
Tetrakokus merupakan bentuk bulat bergandengan empat-empat.
Contohnya, Micrococcus
tetragenus.
4)
Stafilokokus merupakan bentuk bulat bergerombol
seperti buah anggur.
Contohnya, Staphylococcus
aureus (penyebab
keracunan makanan dan
infeksi kulit).
5)
Streptokokus merupakan bentuk bulat bergandengan
seperti rantai.
Contohnya, Streptococcus lactis
(penyebab
rasa asam pada susu).
6)
Sarkina merupakan bentuk bulat bergerombol seperti kubus. Contohnya,
Thiosarcina
rosea (bakteri
sulfur).
b. Bacillus/Basil Bakteri bentuk Batang
1)
Monobasil merupakan bentuk batang yang tersusun satu-satu. Contohnya Salmonella typhi (penyebab
penyakit tipus) dan Escherichia coli (bakteri usus).
2)
Diplobasil merupakan bentuk batang yang tersusun dua-dua. Contohnya,
Moraxella
lacunata (penyebab
katarak pada konjungtiva).
3)
Streptobasil merupakan bentuk batang yang tersusun
seperti rantai bergandengan panjang. Contohnya, Azotobacter sp. (bakteri
pengikat nitrogen bebas).
c.
Spirilum / bakteri bentuk spiral
1)
Spirilum merupakan bentuk sel seperti spiral. Contohnya, Rhodospirillum rubrum
(bakteri
fotosintetik yang memiliki pigmen merah dan hijau).
2)
Spiroseta merupakan bentuk sel seperti spiral ulir atau sekrup.
Contohnya Treponema
pallidum (penyebab
penyakit sifilis).
3)
Vibrio merupakan bentuk sel seperti koma. Contohnya, Vibrio cholera (penyebab
penyakit kolera).
2. Berdasarkan letak flagel
Berdasarkan ada tidaknya flagela,
bakteri dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.
Bakteri atrik adalah bakteri yang tidak memiliki
flagela. Contohnya, Escherichia
coli.
b.
Bakteri monotrik adalah bakteri yang memiliki satu
flagela pada salah satu
ujung selnya. Contohnya, Pseudomonas
aeruginosa.
c.
Bakteri lofotrik adalah bakteri
yang memiliki banyak flagela pada salah satu
ujung selnya. Contohnya, Pseudomonas
fluorescens.
d.
Bakteri amfitrik adalah bakteri yang memiliki banyak
flagela pada kedua ujung
selnya. Contohnya, Aquaspirillum
serpens.
e.
Bakteri peritrik adalah bakteri yang memiliki banyak
flagela yang tersebar di
seluruh permukaan dinding selnya.
Contohnya, Salmonella typhi.
3. Berdasarkan karakteristik dinding
selnya/pewarnaan Gram
Berdasarkan karakteristik dinding
selnya, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu sebagai berikut.
1.) Bakteri
Gram positif
Bakteri Gram
positif adalah
bakteri yang dinding selnya mengandung lapisan
peptidoglikan
yang tebal sehingga menyerap warna violet dengan pewarnaan
Gram. Contohnya
Actinomyces,
Lactobacillus, Propionibacterium, Clostridium,
Eubacterium, dan Staphylococcus.
2.) Bakteri
Gram negatif
Bakteri Gram
negatif adalah
bakteri yang dinding selnya mengandung
lapisan
peptidoglikan yang tipis sehingga menyerap warna merah dengan
pewarnaan Gram.
Contohnya Rhizobium
leguminosarum, Salmonella typhi,
Helicobacter pylori,
Neisseria gonorrhoeae, dan Haemophilus influenzae.
4. Berdasarkan cara memperoleh makanan
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya,
bakteri dibedakan menjadi bakteri autotrof dan bakteri heterotrof.
1.) Bakteri autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri
yang dapat membuat makanannya sendiri
dari senyawa
anorganik. Untuk membuat makanannya, bakteri membutuhkan
sejumlah
energi. Berdasarkan sumber energi yang digunakan, bakteri autotrof
dibedakan
menjadi bakteri fotoautotrof dan bakteri kemoautotrof.
• Bakteri
fotoautotrof
Bakteri
fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan cahaya matahari
sebagai sumber energinya, atau disebut fotosintesis. Contohnya, bakteri Rhodopseudomonas dan Rhodospirillum yang
berwarna kemerahan dan tidak menghasilkan belerang, serta bakteri Thiocystis dan Thiospirillum yang berwarna ungu
kemerahan dan menghasilkan belerang.
• Bakteri kemoautotrof
Bakteri kemoautotrof adalah
bakteri yang menggunakan energi kimia
sebagai sumber energinya.
Energi kimia ini berasal dari reaksi oksidasi
senyawa anorganik, seperti
amonia (NH3), nitrit (NO2
–), belerang (S), atau
FeCO3. Contoh bakteri
kemoautotrof adalah Bakteri-bakteri yang
mengoksidasi amonia, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus,
serta bakteri yang mengoksidasi nitrit yaitu Nitrobacter disebut
bakteri nitrifikasi.
2.) Bakteri heterotroph
Bakteri heterotrof adalah
bakteri yang tidak dapat membuat makanannya
sendiri, melainkan
mendapatkan zat organik dari organisme lain. Bakteri
heterotrof dapat hidup
sebagai saprofit (pengurai), parasit, atau membentuk
simbiosis mutualisme dengan
organisme lain.
• Bakteri saprofit
(pengurai)
Bakteri saprofit (pengurai) adalah
bakteri yang mendapatkan makanannya dengan cara menguraikan organisme yang
telah mati atau bahan organik lainnya.
Kelompok bakteri ini berperan sebagai dekomposer (pengurai) di alam. Bakteri
saprofit dapat menguraikan
bangkai, tumbuhan yang
mati, atau sampah. Bakteri saprofit ada yang menguntungkan dan ada pula yang
merugikan. Contoh bakteri saprofit yang menguntungkan adalah Escherichia
coli yang menguraikan sisasisa makanan di dalam usus besar manusia.
16
• Bakteri parasit
Bakteri parasit adalah
bakteri yang mendapatkan makanannya dari organisme lain yang ditumpanginya.
Bakteri parasit umumnya adalah bakteri patogen,
yaitu bakteri yang dapat menyebabkan sakit bagi tubuh inang. Contoh bakteri
parasit adalah bakteri bakteri yang
menimbuklkan penyakit baik pada manusia, hewan atau tumbuhan Contoh :Corynebacterium diphtheriae(penyebab
penyakit difteri),
• Simbiosis mutualisme
dengan organisme lain
Bakteri yang membentuk
simbiosis mutualisme dengan organisme lain mendapatkan makanan dari organisme
pasangannya. Di sisi lain, organisme pasangannya juga memperoleh keuntungan
dari bakteri tersebut. Contohnya, Rhizobium leguminosarum yang
bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan membentuk bintil akar. Bakteri Rhizobium mendapatkan
makanan dari sel-sel akar dan akar akan mendapat nitrogen
bebas dari bakteri
tersebut. Escherichia coli juga membentuk simbiosis mutualisme
dengan usus besar manusia. Escherichia coli mendapatkan makanan
dari sisa-sisa pencernaan dan manusia akan mendapat vitamin K yang diperlukan
oleh tubuh.
5. Berdasarkan kebutuhan oksigennya
Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen,
bakteri dapat dikelompokkan menjadi bakteri aerob, bakteri anaerob fakultatif,
dan bakteri anaerob obligat.
1.) Bakteri aerob
Bakteri aerob adalah bakteri
yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan
hidupnya. Jika tidak terdapat oksigen,
bakteri akan mati. Oksigen diperlukan
untuk mengoksidasi glukosa atau zat
organik lainnya seperti etanol menjadi CO2
dan energi. Contoh bakteri aerob adalah bakteri
nitrifikasi,
yaitu Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter.
2.) Bakteri anaerob fakultatif
Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri
yang dapat hidup, baik dengan
oksigen atau tanpa oksigen. Contoh
bakteri anaerob fakultatif adalah Escherichia
coli, Lactobacillus.
3.) Bakteri anaerob obligat
Bakteri anaerob obligat adalah bakteri
yang tidak membutuhkan oksigen
dalam hidupnya. Jika ada oksigen,
bakteri akan mati. Contoh bakteri
anaerob obligat adalah Clostridium tetani (penyebab
penyakit tetanus),
Methanobacterium (penghasil gas
metana.
Reproduksi
Bakteri
Bakteri dapat melakukan reproduksi dengan dua cara, yaitu reproduksi aseksual dan
reproduksi
seksual.
1.
Reproduksi aseksual
Reproduksi aseksual dilakukan dengan
cara pembelahan
biner,
yaitu pembelahan
dari satu sel menjadi dua sel.
Pembelahan biner merupakan pembelahan amitosis,
karena terjadi secara langsung dan
tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan sel.
Berikut ini adalah gambar pembelahan
biner pada bakteri.
2.
Reproduksi seksual dilakukan dengan cara rekombinasi gen
melalui konjugasi,transduksi, dan transformasi.
a. Konjugasi
Konjugasi
adalah
reproduksi seksual dengan cara memindahkan materi genetik secara langsung dari
sel bakteri yang satu ke sel bakteri lainnya melaluijembatan konjugasi
b.
Transduksi
Transduksi adalah
rekombinasi gen antara dua sel bakteri yang diperantarai oleh virus fag
(bakteriofag).
c.
Transformasi
Transformasi
adalah
rekombinasi gen dengan cara pemindahan secara langsung sedikit materi genetik
dari suatu bakteri ke bakteri lainnya tanpa melalui jembatan konjugasi.
Bakteri-bakteri yang dapat melakukan transformasi secara langsung adalah
bakteri-bakteri yang dapat memproduksi enzim khusus.
Peranan Bakteri
C. Cyanobacteria (Alga Hijau-Biru)
Ciri-Ciri
Cyanobacteria
§ prokariotik, yaitu inti sel tidak memiliki membran inti.
§ Memiliki dinding sel dari bahan selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
§ Umumnya uniseluler, tetapi ada beberapa jenis yang multiseluler.
§ Habitat umunya di air tawar (kolam, danau atau sungai dll)
§ Memiliki pigmen fotosintetik berupa klorofil a, karotenoid, fikosianin, dan kadangkadang fikoeritrin. Adanya fikosianin menyebabkan Cyanobacteria memiliki warna khas, yaitu hijau-biru.
§ Tidak memiliki flagela., gerakan nya meluncur atau majau mundur
§ dapat mengikat nitrogen bebas dari atmosfer. Proses pengikatan nitrogen terjadi di dalam heterokista, yaitu sel berdinding tebal dengan isi yang jernih dan mengandung enzim nitrogenase.
Cyanobacteria yang berbentuk filamen atau benang disebut juga trikoma yang terdiri atas sel-sel khusus yang tersusun seperti rantai.:
§ Heterokista adalah sel berdinding tebal dengan isi yang jernih dan mengandung
enzim nitrogenase. Heterokista berfungsi mengikat nitrogen bebas dari atmosfer.
§ Baeosit adalah sel-sel vegetatif berukuran kecil yang merupakan hasil pembelahan
sel. Baeosit berfungsi melakukan proses fotosintesis.
§ Akinet adalah sel-sel berukuran besar yang lebih besar daripada heterokista. Akine berdinding tebal dan mengandung endospora. Akinet berfungsi menyimpan cadangan makanan dan mempertahankan diri saat kondisi lingkungan buruk.
Peranan Cyanobacteria bagi Kehidupan Manusia dan Lingkungan
1. Spirulina (PST= Protein Sel Tunggal ) dapat diolah jadi suplemen makanan atau kosmetik
2. Anabaena azollae (paku air) dan Anabaena cicadae(cyanobakteri) merupakan Cyanobacteria yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain dan dapat mengikat nitrogen bebas dari atmosfer.
3. Oscillatoria sp. mengandung protein tinggi yang baik untuk makanan ikan
Dari berbagai sumber
Semoga berkah ilmunya , Aamiin yra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar